STOP THE LOVE NOW PART 2

STOP THE LOVE NOW

PART 2

 

Author       : NyuNyun

Main Cast   : Seo Yi Jeong, Chu Ga Eul

Cast          : Chu Da Hae, Lee Dong Wook, Park Jae Gil

Genre        : Romance, Comedy

Rating        : PG-17

Disclaimer  : Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik author, untuk tokoh utama dan pemeran pendukung, semua itu bukan milik author, melainkan milik Tuhan, Orang Tua, Keluarga dan masing-masing agensi mereka, Author hanya memakai nama dan photo mereka untuk keperluan cerita dan cover saja

Annyeong Haseyo,, #tebar kisseu,, J hari senin dah lewat dan sekarang berganti hari kamis, hehhehe,, rasanya kok cepet sekali hingga membuat author harus mengepost part genapnya,, maaf yang ff satunya masih dalam masa pengetikan *lagi?? #plakk,, terima kasih banyak bagi semua yang meninggalkan barang berharga kalian *hehhe lebay di part satu kemarin,, author tak bisa membalasnya,, semoga Tuhan Yang Maha Esa yang akan membalas kebaikan kalian semua #amin,, Al-Baqarah,, okelah,, setelah selesai membaca surat Al-Baqarah,, selamat membaca ya,, maaf jika ada typo,,

_HAPPY READING_

STOP THE LOVE NOW

PART 2

“ Katakan padaku,,”, ucap Yi Jeong sambil berjalan mendekati Ga Eul, tentu saja Ga Eul yang diperlakukan seperti itu langsung memundurkan langkahnya “ Siapa,,”, ucap Yi Jeong semakin mendekat “ Penghuni rumah ini sebelumnya,,”, ucapnya lagi dengan nada menyelidik, semakin mendekat, langkah Yi Jeong makin gencar untuk memojokkan Ga Eul hingga tubuh Ga Eul pun menyentuh tembok, Ga Eul yang ketakutan berusaha kabur tapi,, langkahnya dihalangi tubuh Yi Jeong dan pagar yang sudah dibuat Yi Jeong menggunakan tangannya “ Siapa penghuni rumah ini sebelumnya Chu Ga Eul!!!”, teriak Yi Jeong dan Ga Eul yang mendengarnya tak habis pikir karena ia mendapatkan teriakan seperti itu dari namja yang baru satu jam ia kenal

“ Yaa!! Wae!! Kenapa kau membentakku?? Kau tak percaya padaku?? Aku adalah salah satu orang yang jujur di negara ini,, aku,, aku sudah terbukti lolos uji kejujuran profesor Ha Woo Jin dari universitas Seoul, selain itu,, Aku,, aku adalah pelangganmu,, apakah kau ingin usahamu bangkrut karena aku akan melaporkan ini pada semua orang,, kau tahu,, aku,, aku seorang pemandu wisata,, jika aku memberitahu semua orang tentang ini,, aku yakin,, dalam waktu tujuh hari,, usahamu akan berakhir,,”, ucap Ga Eul tergagap, Yi Jeong tak peduli dan tetap memaksa Ga Eul untuk mengatakan yang sebenarnya siapa penghuni rumah ini sebelumnya,, karena Yi Jeong yakin, enam tahun lalu, ketika ia menyatakan perasaannya pada Da Hae,, ia tak melihat yeoja itu, yeoja yang saat ini tengah beradu pendapat dengannya, ia tak perduli jika harus menutup usahanya,, karena,, usahanya bisa sebesar ini,, semua itu karena Da Hae yang selalu menyemangatinya.

***

Jam dinding di rumah sederhana Ga Eul sudah menunjukkan pukul 00.00 KST, Ga Eul yang masih belum tidur walaupun kelopak matanya sudah memberontak untuk dipejamkan mendengar suara pintu terbuka, dirinya sangat senang ketika mengetahui kalau itu adalah Da Hae, Da Hae sudah pulang, Ga Eul langsung protes pada Da Hae kenapa Da Hae selalu pulang malam, bukankah Da Hae tahu kalau dirinya memiliki kebiasaan berjalan saat tidur, jadi Da Hae harus pulang tepat waktu supaya Ga Eul bisa tidur nyenyak dan paginya ia tak akan terlambat bekerja, Da Hae tak merespon protes sang adik dan malah bertanya apakah piano yang kemarin dirusak oleh Ga Eul sudah diperbaiki “ Mwo?? Jadi kau lebih mementingkan piano tua sialan itu daripada adikmu yang bisa saja kehilangan pekerjaannya karena sering terlambat?”, protes Ga Eul dan setelah itu terjadilah adu mulut antara kakak beradik itu di tengah malam, Ga Eul selalu menyerang sang kakak dengan mengatakan kenapa Da Hae harus menjadi seorang guru taman kanak-kanak dan membuka les piano untuk anak-anak itu setelah jam mengajarnya habis, bukankah Da Hae akan menjadi seorang istri direktur sekaligus dokter di rumah sakit Suk Hwan

“ Sudahlah,, kau selalu mengungkit hal itu,, bukankah kau bilang sudah mengantuk?? Tidurlah,, aku akan mengunci kamarmu dari luar,, makanya jangan pernah memiliki kebiasaan berjalan saat tidur,, kau membuat orang repot,,”, marah Da Hae setelah itu Da Hae pun memilih masuk kekamarnya dan menutup pintu kamarnya dengan kasar, Ga Eul langsung mendecakkan lidahnya melihat sikap kakaknya yang labil lalu ia pun mengikuti sang kakak masuk kekamarnya dan bersiap untuk masuk kealam mimpi.

***

Yi Jeong terlihat sibuk memasukkan pakaian-pakaiannya kedalam koper, rencananya hari ini ia akan melakukan penerbangan ke pulau jeju untuk ikut berpartisipasi dalam konser orcestra yang diadakan oleh Daniel Choi, namja yang berusia 60-an dan orang yang sangat berjasa bagi Yi Jeong, karena berkat namja itu, Yi Jeong bisa merasakan belajar piano selama lima tahun di negeri yang menghasilkan salah satu pianis terbaik sepanjang masa, Arturo Benedetti Michelangeli, setelah berpamitan dengan sang ayah, Yi Jeong langsung melakukan perjalanan kebandara, dipintu masuk bandara, sudah terlihat Ga Eul dengan koper yang ia seret, ia tersenyum saat mengantri untuk membeli tiket “ Walaupun tiket ini menggunakan uangku sendiri, setidaknya aku bisa menghadiri acara pernikahan kakakku,,”, ucap Ga Eul dalam hati sambil mengingat kejadian beberapa jam lalu sebelum ia berdiri ditempat ini

FLASHBACK

Ga Eul sudah duduk didepan manajer biro perjalanan tempatnya bekerja, dengan memasang wajah memohon, Ga Eul pun memohon supaya dirinya bisa dikirim ke cabang yang ada di pulau jeju karena sang kakak akan melangsungkan pernikahannya di pulau yang banyak dikatakan orang sebagai pulau Balinya Korea, selain itu, Ga Eul juga mengatakan kalau ia akan bekerja dua kali lipat lebih serius untuk memajukan biro perjalanan tersebut, Ga Eul mengatakan semua itu dengan penuh keyakinan hingga membuat sang manajer akhirnya menyetujui permohonan Ga Eul

FLASHBACK END

Yi Jeong yang saat ini sudah masuk kedalam pesawat terlihat sibuk mencari dimana tempatnya duduk, setelah cukup lama mencari, akhirnya ia pun menemukan tempat duduknya, terdengar pengumuman dari sang pramugari kalau beberapa menit lagi pesawat akan lepas landas

“ Ahjusshi,, bisakah kita bertukar tempat duduk? Sepertinya aku akan mual jika aku duduk dipinggir jendela seperti ini,,”, ucap Ga Eul pada namja yang duduk disamping tempat duduknya “ Khamsahamnida,,”, ucap Ga Eul setelah melihat namja itu setuju untuk bertukar tempat duduk dengannya, Yi Jeong yang ternyata namja sebelah tempat duduk Ga Eul langsung membelalakkan matanya, Yeoja pemakai hoodie beruang?? Sial,, kenapa dia harus bertemu dengan yeoja aneh itu?? Apakah mereka akan bertengkar di pesawat ini, Ga Eul langsung menggaruk kepalanya yang tak gatal “ Kau tak akan berubah pikiran kan??”, tanya Ga Eul dengan wajah yang sudah pucat, Yi Jeong langsung menganggukkan kepalanya paksa karena ia kasihan melihat wajah pucat pasi yeoja itu, selama perjalanan, Ga Eul berusaha untuk tidak tidur dan menutup matanya dengan penutup mata daripada harus melihat Yi Jeong, namja yang membentaknya kemarin “ Jangan melihatku seperti itu,,”, ucap Ga Eul tiba-tiba, Yi Jeong yang mendengarnya langsung mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela pesawat, Yeoja aneh itu,, apakah ia memiliki penglihatan tembus pandang? Bukankah ia mengenakan penutup mata saat ini? Kenapa ia bisa tahu kalau Yi Jeong tengah memperhatikannya “ Aku bisa merasakan hembusan napasmu,, jadi,, jangan pernah memiliki pemikiran kalau aku bisa memiliki penglihatan tembus pandang,, kau pikir aku superman??”, tanya Ga Eul, Yi Jeong langsung membulatkan matanya setelah mendengar pertanyaan Ga Eul, Mworago?? Yeoja itu,, yeoja aneh itu,, bisa mendengar suara hatinya?? Ini sangat menakutkan, sangking takutnya, Yi Jeong langsung menggunakan tangannya untuk menyembunyikan wajahnya dari Ga Eul, selama sisa perjalanan tidak terjadi obrolan diantara keduanya.

Yi Jeong meninggalkan pintu kedatangan, ia menatap pemandangan orang-orang yang berlalu lalang, semoga,, di pulau indah ini,, ia bisa bertemu dengan gadis impiannya,, Da Hae,, karena Daniel Choi juga mengatakan ditelponnya kalau ia juga mengundang Da Hae sebagai salah satu tamu kehormatan “ Da Hae-ssi,, aku akan menunjukkan padamu,, kalau aku,, sudah menjadi manusia,, seperti keinginanmu dulu,,”, ucapnya dalam hati lalu ia pun melanjutkan jalannya dengan sedikit mengangkat kedua sudut bibirnya.

Dipinggir jalan sudah ada Ga Eul yang kehujanan “ Aish,, kenapa aku tak membaca perkiraan cuaca hari ini?? Jika tahu,, aku tidak akan menunggu taksi ditempat terbuka seperti ini,,”, runtuk Ga Eul, hujan turun semakin deras dan sebuah taksi terlihat berhenti tepat didepannya, ketika Ga Eul ingin berjalan kearah taksi itu, tiba-tiba ia tersandung dan semua isi yang ada di kopernya berhambur keluar “ Mwo??”, pekik Ga Eul ketika melihat barang-barang yang keluar, itu,, bukan barang miliknya,, aigoo,, apakah dirinya salah mengambil koper?? Ponsel?? Dimana benda kecil yang sangat berharga itu?? Bukankah?? Sial,, benar-benar sial,, apakah kesialannya ini karena ia bertemu namja menyebalkan dan kurang ajar, bernama Seo Yi Jeong??, Ga Eul berusaha memungut barang-barang yang berhambur itu, belum selesai memasukkan semua barang ke koper, taksi yang berhenti tadi sudah direbut orang dan berjalan meninggalkan Ga Eul “ Yaa!!”, teriak Ga Eul penuh amarah “ Yaa!! Ahjusshi!! Bukankah aku yang menghentikanmu!! Kenapa,,”, teriak Ga Eul menghentikan teriakannya, karena sia-sia juga dirinya berteriak ditengah hujan deras seperti ini,, selain itu,, taksi yang berhenti tadi sudah menghilang dari pandangannya, beberapa detik kemudian Ga Eul terlihat bersin dan cairan kental yang sering dibilang ingus sukses keluar dari hidungnya, sudah frustrasi, Ga Eul hanya menangis sambil jongkok dipinggir jalan itu, ia tak perduli hari yang makin gelap.

Hujan sudah reda, Yi Jeong yang baru keluar dari bandara karena sempat mengobrol dengan teman lamanya melihat seorang yeoja yang berjongkok dipinggir jalan, jaraknya dengan yeoja itu hampir dekat, Yi Jeong masih menatap Yeoja berjongkok itu, setelah ia yakin kalau yeoja itu adalah yeoja pemakai hoodie dan yeoja yang menjadi teman duduknya ketika dipesawat, Yi Jeong pun memutuskan pura-pura tak melihat dan berjalan menjauhi yeoja itu, tapi,, sial,, langkahnya harus terhenti karena yeoja itu melihatnya dan saat ini yeoja itu,, dengan hal yang sangat dibenci oleh Yi Jeong, ya,, yeoja itu menangis sambil meminta tolong

“ Bisakah kau membantuku ahjus,, ani,, maksudku Seo Yi Jeong-ssi,, aku benar-benar mendapatkan musibah,, koperku,, aku salah mengambil koper dan semua barangku,, termasuk ponsel,, semuanya hilang,, jadi,,”, ucap Ga Eul menjedanya karena ia harus menyedot ingusnya “ Maukah kau membantuku??”, pinta Ga Eul sambil menangis

“ Ga Eul-ssi,, bukankah kau sangat membenciku?? Kenapa kau harus meminta bantuan padaku?? Kenapa kau tak meminta pada orang itu,,”, ucap Yi Jeong sambil menunjuk seorang namja yang baru keluar dari bandara “ Atau orang  itu,,”, ucap Yi Jeong lagi sambil menunjuk seorang ahjumma yang kesepian “ Ah,, atau,, kau bisa meminta bantuan pada namja itu,,”, ucap Yi Jeong sambil menunjuk seorang namja hidung belang yang sejak tadi memperhatikan Ga Eul “ Jadi,, kau tak perlu merepotkanku,,”, ucap Yi Jeong ketus, Ga Eul langsung menunjukkan mata kucingnya pada Yi Jeong sambil mengatakan hanya Yi Jeong yang ia kenal saat ini,, apakah Yi Jeong tidak akan merasa bersalah jika tiba-tiba wajahnya,, wajah cantik Ga Eul terpampang diberita maupun koran dengan tulisan korban pembunuhan dan pelecehan seksual telah berpulang ke Rumah Bapa?, Yi Jeong langsung menghembuskan napas kesalnya “ Yeoja yang benar-benar pintar mencuri hati orang”, batin Yi Jeong.

***

Ga Eul dengan jas Yi Jeong ditubuhnya terlihat sangat takjub melihat rumah yang ditinggali Yi Jeong “ Daebak?? Apakah kau orang kaya yang tak ingin dilihat sebagai orang kaya??”, tanya Ga Eul menoleh kearah Yi Jeong _Benar-benar yeoja pembohong, bukankah saat dibandara wajahnya merah dan dibanjiri air mata?? Kenapa sekarang?? Kemana air-air itu?? Apakah hujan sudah reda dan cairan beningnya juga ikut reda?? Apakah yeoja itu,, seorang Gumiho??_ pikir Yi Jeong “ Bukankah kau hanya seorang tukang reparasi piano?? Kenapa kau bisa menyewa rumah sederhana yang indah ini? Bukankah harga sewa di pulau ini, walaupun jelek pasti harganya selangit?”, tanya Ga Eul lagi, tapi Yi Jeong enggan untuk menjawab dan memilih berjalan masuk kedalam rumah, Ga Eul yang melihat itu langsung mendecakkan lidahnya “ Dasar namja kurang ajar dan menyebalkan,,”, umpat Ga Eul setelah itu ia pun mengikuti Yi Jeong masuk ke rumah tersebut.

Yi Jeong tengah sibuk membuat makanan untuk dirinya dan juga tamu,, bukan tamu,, tapi,, lebih tepatnya orang malang yang ikut tinggal dirumahnya, melihat sang pemilik rumah tengah sibuk didapur, naluri orang yang menumpang milik Ga Eul muncul, tanpa disuruh Yi Jeong, Ga Eul langsung berjalan kedapur dan membantu Yi Jeong memasak “ Akhirnya kau sadar juga dengan posisimu dirumah ini,,”, ucap Yi Jeong tiba-tiba bermaksud menyindir Ga Eul, Ga Eul langsung mengerucutkan bibirnya setelah mendengar ucapan Yi Jeong “ Baju itu,, benar-benar cocok untukmu,, berterima kasihlah padaku,, karena aku,, kau tak perlu memakai bajuku,,”, ucap Yi Jeong sambil menatap Ga Eul yang memakai hoodie panda,, setelah itu Yi Jeong langsung memakaikan topi hoodie itu dikepala Ga Eul, Ga Eul yang diperlakukan seperti itu rasanya ingin protes, tapi,, ia mengurungkan niatnya karena Yi Jeong mengancamnya, Yi Jeong mengancam akan menyuruh Ga Eul melepaskan baju itu jika Ga Eul berani-berani melepaskan topi hoodie itu “ Kau,, harus memakai ini selama kau tinggal dirumah ini,, mengerti,, Chu Ga Eul-ssi,,”, ucap Yi Jeong tersenyum manis sambil mengeratkan tali yang ada ditopi itu, Ga Eul yang tak bisa melakukan apa-apa hanya pasrah dan melanjutkan acara memasaknya “ Kau tahu,, Chu Ga Eul,, kau mirip ibu panda yang tengah membuat makanan,, pakailah itu,, melihatmu memakai hoodie itu,, membuatku menyukai panda,,”, ucap Yi Jeong yang saat ini sudah duduk diruang makan menunggu masakan Ga Eul matang, Ga Eul yang mendengar semua itu meremas tangannya erat menahan kekesalannya pada namja bernama Seo Yi Jeong itu, setelah menunggu beberapa menit, akhirnya semua makanan yang berhasil dimasak Ga Eul sudah tertata rapi diatas meja, dengan ditemani wine dan lilin, kedua orang itu menikmati makanan mereka “ Ternyata,, dibalik sikapmu yang aneh,, kau menyimpan bakat yang luar biasa,,”, ucap Yi Jeong memuji, Ga Eul yang mendengar pujian itu tentu saja tak senang dan memasang wajah kesalnya sedangkan Yi Jeong malah tersenyum melihat ekspresi kesal Ga Eul dan semakin membuat Ga Eul kesal karena ia mengajak Ga Eul bersulang setelah menghina Ga Eul.

Jam didinding rumah Yi Jeong menunjukkan pukul 03.00 KST dan disalah satu ruangan yang terdapat alat musik dengan 88 nots, sudah terlihat Yi Jeong dengan penuh konsentrasi memainkan alat musik itu, dia memainkan nada-nada yang secara pribadi ia buat untuk Da Hae yang sangat ia rindukan selama enam tahun belakangan ini, ia juga sangat menginginkan kalau Da Hae lah yang menjadi pendengar pertamanya, ketika lagu ciptaannya sudah selesai ia mainkan, tiba-tiba terdengar suara tepuk tangan berasal dari sofa yang letaknya tak jauh dari alat musik itu

TO BE CONTINUED

Preview Next Part

“ Kenapa kau bisa disana!!”, bentak Yi Jeong

Membaca pesan itu membuat Yi Jeong tersenyum

“ Bolehkah,, aku,, menginap disini satu minggu lagi??”, tanya Ga Eul tiba-tiba hingga membuat Yi Jeong tersedak

“ Apakah kau akan mengundang anak muda itu ke acara pernikahan kita??”, tanya Dong Wook

“ Lihatlah anak kecil itu,, bukankah ia sangat lucu memakai hoddie itu?”, tanya Yi Jeong pada teman-temannya

“ Arasseo,, aku hanya menggodamu tadi,, kenapa responmu seperti itu??”

Ga Eul terlihat tak berdaya diatas sofa ruang tamu Yi Jeong, ia sangat kelelahan

“ Ah,, membuatku kaget saja,,”, umpat Ga Eul kesal

Segitu dulu previewnya ya,, maaf sekali lagi author minta maaf jika masih amat sangat singkat,, karena,, memang segitu bisanya,, wkwkwk *plakk,, hari senin jangan lupa ya,, ngubek-ubek wp unniechan1.wordpress.com,, author Cuma kasih saran bagi yang minat baca,, author nggak maksa kok,, kalian mau baca atau nggak,, author sadar semua postingan disini selalu gaje,, kayak authornya,, gara-gara ketemu sama wartawan dan di wawancarai hebohnya minta ampun okelah,, hihihihi,, 😀  sampai bertemu minggu depan ya chingudeul,, Saengdeul,, annyeong gihaseyo*BOW