STOP THE LOVE NOW PART 8

STOP THE LOVE NOW

PART 8

Author       : NyuNyun

Main Cast   : Seo Yi Jeong, Chu Ga Eul

Cast          : Chu Da Hae, Lee Dong Wook, Park Jae Gil

Genre        : Romance, Comedy

Rating        : PG-17

Disclaimer  : Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik author, untuk tokoh utama dan pemeran pendukung, semua itu bukan milik author, melainkan milik Tuhan, Orang Tua, Keluarga dan masing-masing agensi mereka, Author hanya memakai nama dan photo mereka untuk keperluan cerita dan cover saja

Annyeong Haseyo,, seperti perkataanku hari senin,, hari kamis ini,, author kembali datang,, semoga kalian tak kecewa ya,, dengan part genapnya kali ini,, hihihihi,, okay,, hati-hati typo ya,,

_HAPPY READING_

STOP THE LOVE NOW

PART 8

Yi Jeong menolehkan kepalanya kesebelah kiri, Yi Jeong langsung menghembuskan napas kesalnya karena lagi-lagi sosok Ga Eul muncul, sosok itu kini duduk dikursi sebelah Yi Jeong, memandang Yi Jeong sambil tersenyum “ Kapan kau akan menghilang dari hadapanku?”, tanya Yi Jeong mulai mengajak imajinasinya berbicara, sosok Ga Eul langsung tersenyum

“ Aku akan menghilang,, jika kau berhenti memikirkanku,, tapi,, ckckck,, sepertinya kau sulit melupakanku,,”, ucap sosok Ga Eul, Yi Jeong langsung terpaku mendengarnya, jadi,, gadis ini,, gadis berhoodie yang sering muncul dihadapannya,, karena Yi Jeong yang sering memikirkannya,, pasti dirinya sudah gila,, kenapa dirinya bisa memikirkan yeoja itu, ddrrtttt,, ddddrrrrrrrtttttt,, bunyi getar ponsel Yi Jeong, menghilang,, yeoja itu menghilang,, Yi Jeong senang bukan kepalang menyadari Ga Eul sudah tak ada disampingnya, akhirnya Yeoja berhoodie itu menghilang juga, karena getar ponselnya yeoja itu menghilang,, Yi Jeong langsung mengangkat panggilan tersebut sebelum sang penelepon mematikan panggilannya, Jae Gil, namja bodoh itu yang menelpon Yi Jeong, apakah dia harus berterima kasih pada Jae Gil yang membantunya memusnahkan yeoja itu dari hadapannya, entahlah,, yang penting dirinya mendapatkan kabar dari Jae Gil kalau latihan sebentar lagi akan dimulai, Yi Jeong langsung meninggalkan rumahnya setelah mengakhir panggilan tersebut menuju rumah tuan Choi.

Malam makin larut, suasana didalam pesawat sudah tak seramai tadi, kini banyak orang yang terlelap menunggu pesawat yang mereka naiki mendarat, Ga Eul yang tak bisa tidur melirik kearah sang kakak yang menutup matanya, entah Da Hae benar-benar tidur atau hanya berakting, Ga Eul pun tak tahu “ Eonni,, jika kita kembali ke Seoul,, bagaimana dengan pernikahanmu? Apakah akan dibatalkan?”, tanya Ga Eul pada Da Hae yang menutup matanya dan Ga Eul pun terkejut ketika mendengar Da Hae menjawab pertanyaannya dan mengatakan kalau pernikahannya tak akan pernah dibatalkan, tapi tempatnya saja yang pindah “ Apakah kepindahan tempat pernikahan kalian karena aku?”, tanya Ga Eul, Da Hae tersenyum, setelah itu ia pun membuka matanya dan menoleh kearah Ga Eul

“ Ani,, bukan karena dirimu,, aku,, aku tak suka merayakan pernikahan dipulau itu,, lebih baik aku menikah didepan makam kedua orang tua kita,,”, jawab Da Hae, Ga Eul mengangguk, lalu ia pun protes kenapa Da Hae harus pura-pura tidur tadi, jika Ga Eul tahu kalau Da Hae hanya pura-pura tidur, pasti dirinya tak akan bertanya seperti itu, Da Hae mendorong kepala adiknya pelan setelah mendengar protesan sang adik, ia tersenyum melihat adiknya telah kembali, Ga Eul yang banyak bicara dan suka bertingkah konyol.

***

Pagi hari yang cukup cerah dengan ditemani tetesan air bekas hujan semalam, krriiingggg,, kkkkrrrriiiiinnnnggggggg,, terdengar bunyi alarm dikamar Yi Jeong, kamar Yi Jeong terlihat berantakan dan jika kita melihat keatas tempat tidurnya, kita akan melihat pemandangan Yi Jeong yang masih terbungkus selimut tebalnya, beberapa detik setelah alarm itu berbunyi, tangan kanan Yi Jeong terjulur untuk mematikan alarm tersebut, setelah alarm mati, Yi Jeong langsung bersin-bersin “ Aish,, kenapa disaat seperti ini,,”, kesalnya sambil mengelap cairan yang keluar dari hidungnya, mungkin ini efek kehujanannya tadi malam ketika ia pulang dari latihannya di rumah tuan Choi, sial,, benar-benar sial Yi Jeong hari ini,, badannya,, badannya tak mau diajak kompromi,, bahkan untuk bangkit dari tempat tidurnya saja Yi Jeong tak bisa, dengan sisa tenaganya, Yi Jeong meraih ponselnya dan menghubungi seseorang.

Cklek,, pintu rumah Yi Jeong terbuka, ternyata Yi Jeong menghubungi Jae Gil, teman menyebalkan tapi sangat perhatian dengan Yi Jeong, Jae Gil langsung berhambur menuju kamar Yi Jeong dan dilihatnya Yi Jeong yang pucat dan terbungkus selimut putih tebal “ Kenapa kau bisa sakit seperti ini?? Kau tak perlu memikirkan konser itu terlalu dalam,, konser itu,,”, Jae Gil masih melanjutkan ucapannya, ia menasehati Yi Jeong supaya tak terlalu memikirkan konser amal yang diadakan tuan Choi itu, karena kesehatan Yi Jeong jauh lebih penting, Yi Jeong hanya menghembuskan napasnya mendengar semua nasehat Jae Gil, bahkan nasehat Jae Gil melebihi nasehat ayahnya, benar-benar Jae Gil orang cerewet kedua yang dikenal Yi Jeong setelah Ga Eul, Ga Eul,, yeoja berhoodie,, kenapa saat sakit seperti ini dirinya memikirkan yeoja itu,, “ Huft,,”, Yi Jeong menghela napasnya, Jae Gil yang melihat Yi Jeong menghela napsanya langsung bertanya alasan Yi Jeong melakukan hal itu “ Apakah kau tak kuat menahannya?? Bagaimana kalau aku panggilkan dokter untukmu,, mungkin kau akan segera sembuh jika ada seseorang yang mengurusmu,,”, ucap Jae Gil tiba-tiba, entah apa maksud Jae Gil mengatakan hal itu, Yi Jeong tak mengerti, lalu Jae Gil pun merebut ponsel Yi Jeong dan mengetikkan beberapa nomor, Yi Jeong yang semakin tak bisa mengendalikan dirinya melihat Jae Gil tengah mengobrol dengan orang yang diajaknya bertelpon, penglihatan Yi Jeong mulai memudar, mungkin efek demamnya, dan akhirnya penglihatan Yi Jeong gelap.

Bola mata Yi Jeong terlihat bergerak, beberapa detik kemudian Yi Jeong secara perlahan membuka matanya “ Kau sudah siuman?”, terdengar suara seorang yeoja, suara itu,, suara yang sangat Yi Jeong kenal, iya benar,, suara khas Ga Eul, dirinya mendengar suara Ga Eul sekarang,, apakah sanking panasnya suhu badan Yi Jeong hingga membuatnya berhalusinasi seperti itu, Ga Eul,, mana mungkin Ga Eul datang kesini “ Syukurlah,, kau sudah siuman Yi Jeong-ssi,,”, lagi,, Yi Jeong mendengar suara Ga Eul, tapi,, kali ini bukan hanya suara Ga Eul, tapi,, Yi Jeong merasakan tangan Ga Eul, tangan lembut milik Ga Eul menempel didahinya untuk mengukur suhu badan Yi Jeong, apa ini tak mimpi,, ini bukan halusinasi Yi Jeong kan,, ini nyata kan,, Ga Eul,, yeoja yang hanya pantas menggunakan hoodie panda ada dirumahnya lagi, Yi Jeong yang tak sabar langsung memperjelas penglihatannya dan benar saja,, Ga Eul,, sudah duduk dipinggir tempat tidurnya, dengan memasang raut khawatir, tapi,, setelah Ga Eul melihat Yi Jeong membuka matanya dan menatapnya tak percaya “ Wae?? Kenapa kau menatapku seperti itu?? Kau pikir aku hantu??”, tanya Ga Eul, Yi Jeong menggeleng, lalu Yi Jeong pun bertanya alasan Ga Eul ada di rumahnya saat ini “ Aku,, karena manajerku yang menyuruhku,, manajerku bilang,, kalau ada yang memintaku menjadi pemandu pribadinya,, setelah aku kesini,, ternyata kau,,”, jawab Ga Eul, Yi Jeong masih menatap Ga Eul, dalam hatinya ia menerka kalau ini semua pasti ulah si namja bodoh Jae Gil,, benar,, bukankah terakhir kali, sebelum semuanya gelap, ia melihat Jae Gil yang tengah bertelepon,, Yi Jeong tersenyum, dirinya memang harus berterima kasih pada sahabat yang menyebalkan itu,, walaupun Jae Gil menyebalkan, tapi Jae Gil telah membantunya bertemu dengan Ga Eul, yeoja aneh yang,, jujur,, membuat Yi Jeong ingin melihat baik wajah maupun tingkah anehnya, tapi,, bagaimana Jae Gil tahu kalau dirinya tengah,, ehem,, tengah merindukan yeoja yang identik dengan hoodie panda itu?? Entahlah,, untuk saat ini,, mungkin dirinya harus memanfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya sebelum Ga Eul meninggalkannya lagi,, ia sudah tak perduli dengan kenyataan bahwa Ga Eul adalah adik kandung Da Hae, yeoja yang ingin Yi Jeong temui selama lima tahun dirinya belajar di Italia.

Jae Gil membuka pintu rumah Yi Jeong, setelah itu ia pun mengedarkan pandangannya, tidak ada siapa-siapa,, itulah yang ditangkap kedua mata Jae Gil,, apakah Yi Jeong tak memiliki teman selain dirinya yang bakal menjenguknya,, lalu,, bagaimana dengan yeojachingu,, bukankah beberapa waktu lalu Yi Jeong membeli banyak baju yeoja,, tapi kenapa yeoja yang Yi Jeong belikan baju tak datang,, pikiran Jae Gil kemana-mana (kayak lagu Mbah Surip,, tak gendong kemana-mana #nyanyi *plakk abaikan)

Dikamar Yi Jeong, Yi Jeong masih memperhatikan Ga Eul yang tengah menyiapkan makanan bawaan Ga Eul untuk Yi Jeong “ Yaa,, wae,, kenapa kau bangun?? Cukup berbaring saja,, aku akan membawa makanan ini kehadapnmu,,”, ucap Ga Eul lembut, lalu dengan santai Ga Eul pun berjalan kearah tempat tidur Yi Jeong, ia menyuapi Yi Jeong “ Kau harus makan yang banyak,, aku yakin,, kau sakit karena kau selalu lupa waktu makan,,”, ucap Ga Eul di sela-sela dirinya menyuapi Yi Jeong, Yi Jeong yang dinasehati Ga Eul hanya mengangguk patuh

“ Ne,, aku akan makan dengan teratur,, ibu panda,,”, ucap Yi Jeong menggoda Ga Eul, Ga Eul yang dipanggil ibu panda langsung mengerucutkan bibirnya, ia kesal dengan Yi Jeong yang memanggilnya seperti itu, melihat sikap kesal Ga Eul, Yi Jeong langsung tersenyum dan berkata kalau ia senang melihat Ga Eul jika kesal, karena Ga Eul akan terlihat makin menggemaskan “ Aish,, kau benar-benar,, jadi,, kau lebih senang melihatku kesal?? Begitu??”, protes So Eun setelah mendengar ucapan Yi Jeong, Yi Jeong mengangguk membenarkan, Ga Eul langsung mendecakkan lidahnya sambil mengaduk-aduk makanan yang ia pegang, ia menatap Yi Jeong ketika dirinya dipanggil Yi Jeong

“ Kenapa kau tak pernah bilang kalau sebenarnya kau adiknya Da Hae??”, tanyanya, Ga Eul langsung menunduk, ia bingung mau menjawab apa, bukannya ia tak mau memberi tahu Yi Jeong, tapi Yi Jeong sendiri yang tak pernah bertanya siapa kakaknya, bukankah Ga Eul selalu mengungkit sang kakak jika beradu argument dengan Yi Jeong  “ Baiklah,, kau tak perlu menjawab pertanyaanku,, aku memang salah,, seharusnya aku bertanya siapa kakakmu,,”, ucap Yi Jeong bangkit dari tempat tidurnya, Ga Eul langsung bertanya kemana sebenarnya Yi Jeong akan pergi setelah melihat Yi Jeong bangun “ Aku mau kekamar mandi?? Wae?? Apa kau ingin ikut?”, tanya Yi Jeong menggoda Ga Eul, Ga Eul langsung malu, seharusnya ia tak bertanya seperti itu pada namja seperti Yi Jeong

Ketika Yi Jeong baru menapakkan kakinya kelantai, tiba-tiba ia merasa kepalanya sangat pusing hingga membuat tubuhnya oleng, Ga Eul yang melihat itu langsung membantu Yi Jeong berdiri, tapi karena tak kuat menahan badan Yi Jeong, akhirnya dua orang itu pun terjatuh, Ga Eul meringis, bukan karena kesakitan, tapi ia merasa bersalah pada Yi Jeong yang harus menahan tubuhnya, Ga Eul langsung menjauhkan dirinya dari tubuh Yi Jeong dan mengatakan maaf berulang-ulang “ Gwenchana,,”, jawab Yi Jeong menyakinkan, tapi,, tetap saja Ga Eul merasa bersalah, melihat Ga Eul yang menjauhkan tubuhnya, Yi Jeong langsung mencegah Ga Eul, ia menahan tangan Ga Eul, setelah itu tanpa memberi ijin Ga Eul untuk protes, yang memang sudah menjadi kebiasaan Ga Eul, Yi Jeong langsung menjatuhkan tubuh Ga Eul kedadanya dan merengkuh wajah Ga Eul, masih dengan keterkejutannya, Ga Eul merasakan bibirnya tersentuh bibir Yi Jeong, mata Ga Eul membulat sempurna ketika menyadari Yi Jeong melumat bibirnya, Ga Eul yang bingung harus melakukan apa memilih untuk menutup matanya dan menerima lumatan dari Yi Jeong

Cklekk,, pintu kamar Yi Jeong terbuka, Jae Gil yang ternyata si pembuka pintu terkejut melihat pemandangan yang ada didepannya, pemandangan dimana matanya tak bisa berkedip, dengan yakin Jae Gil pun berhambur mendekati tempat tidur Yi Jeong dan makin beridik ngeri ketika melihat Yi Jeong yang masih berbaring tersenyum tak jelas, apa yang dibayangkan Yi Jeong sebenarnya? Apakah Yi Jeong tengah bermimpi hal-hal aneh??, banyak pertanyaan dibenak Jae Gil ketika melihat sang sahabat tersenyum dalam tidurnya, karena Yi Jeong makin parah, Jae Gil pun memberanikan dirinya untuk membangunkan Yi Jeong, ia mengguncang-guncang tubuh Yi Jeong supaya Yi Jeong sadar, ia makin kencang menguncang tubuh Yi Jeong dan sesekali ia pun meneriaki nama Yi Jeong supaya lebih efektif dalam membangunkan Yi Jeong, satu detik,, dua detik,, Yi Jeong tak kunjung bangun, Jae Gil yang kesal langsung mengambil air minum yang tergeletak dimeja samping tempat tidur Yi Jeong, ia pun menyiramkan air dalam gelas itu tepat diwajah Yi Jeong, alhasil Yi Jeong pun gap-gapan “ Yaa!! Apa yan kau impikan sebenarnya,, kenapa kau,,”, ucap Jae Gil terpotong karena ia merasakan tubuhnya dipeluk Yi Jeong erat “ Yaa!! Apa yang kau lakukan!! Sadarlah Seo Yi Jeong!!”, teriak Jae Gil dan plakk,, Jae Gil menampar wajah Yi Jeong, hingga Yi Jeong tersadar

“ Dimana Yeoja berhoodie panda itu?? Chu Ga Eul,, dimana Chu Ga Eul ku??”, tanya Yi Jeong masih linglung, Jae Gil yang mendengar pertanyaan itu langsung mengerutkan keningnya,, yeoja berhoodie panda,, Chu Ga Eul,, apa yang sebenarnya dimimpikan sahabatnya itu,, kenapa bangun-bangun Yi Jeong langsung memeluknya,, benar-benar aneh, Yi Jeong baru sadar dengan tamparan Jae Gil yang mendarat sempurna dipipinya “ Yaa!! Kenapa kau menamparku??”, protes Yi Jeong, Jae Gil membela dirinya, dia berkata kalau ia menampar Yi Jeong supaya Yi Jeong sadar, kenapa Yi Jeong harus senyum-senyum tak jelas saat tidur, Yi Jeong mematung, jadi,, tadi,, semua itu hanya mimpi,, kedatangan yeoja berhoodie, Ga Eul, Ga Eul menyuapinya,, dan terakhir,, ciuman,, ciuman itu hanya mimpi,, Yi Jeong menelan ludahnya,, memalukan,, namja dengan karir yang cukup cemerlang seperti dirinya harus memimpikan hal seperti ciuman dengan yeoja aneh yang memiliki kebiasaan berjalan saat tidur, bodoh,, benar-benar bodoh,, apakah karena dirinya dekat dengan Jae Gil dan yeoja berhoodie panda membuatnya ketularan bodoh,, Jae Gil menatap Yi Jeong yang mematung, dia bertanya pada Yi Jeong apa yang sebenarnya Yi Jeong mimpikan, “ Aku,,”, jawab Yi Jeong menjeda ucapannya, dia bingung sekarang, apa dirinya harus menjawab yang sebenar-benarnya pada Jae Gil kalau dirinya baru saja bermimpi mecium yeoja bernama Chu Ga Eul,, ia yakin,, kalau Jae Gil tahu tentang mimpinya, selama tujuh hari,, Jae Gil akan mengejeknya habis-habisan,, tidak,, Yi Jeong tak ingin hal itu terjadi, akhirnya, Yi Jeong pun memilih bungkam dan melanjutkan kata-katanya yang sempat terjeda tadi dengan mengatakan kalau dirinya harus kekamar mandi sekarang, Jae Gil yang mendengarnya langsung menghembuskan napas kesalnya, ia sadar kalau sahabatnya itu tengah membohonginya kali ini.

***

Di salah satu ruangan yang ada di perusahaan Line Tour, tempat kerja Ga Eul, terdengar suara orang marah, suara itu sangat keras hingga membuat karyawan yang berada diluar bisa mendengarnya, karyawan-karyawan yang ada diluar ruangan orang marah itu berbisik dengan mengatakan pasti orang yang sedang dimarahi akan langsung menangis ditempat, ruangan tersebut adalah milik manajer Oh, memiliki nama lengkap Oh Sang Hyun, seorang namja berusia akhir tiga puluhan yang menjadi manajer di biro perjalanan Line Tour, tempat kerja Ga Eul, iya,, Ga Eul yang menjadi penerima amarah tersebut hanya menunduk mendengarkan semua teriakan-teriakan sang manajer, manajer Ga Eul memarahi Ga Eul karena selama di pulau jeju Ga Eul tak menjalankan pekerjaan dengan baik, kenapa selama seminggu dirinya absen dan tak memberi kabar “ Itu,, aku sakit manajer,,”, jawab Ga Eul menunduk, ia merasa bersalah kenapa dirinya tak memberi kabar kemarin ketika dirumah sakit, sang manajer tak mau tahu,, ia masih memarahi Ga Eul, ia memarahi Ga Eul yang melanggar janjinya, bukankah sebelum sang manajer mengijinkan Ga Eul pindah ke Jeju Ga Eul berjanji akan lebih giat bekerja,, tapi apa kenyataannya,, dia malah meninggalkan tugas “ Aku benar-benar sakit manajer,, seharusnya aku masih harus dirumah sakit sekarang,, tapi,, karena aku menyukai pekerjaanku,, aku,, aku memaksakan diri untuk masuk, jadi,, jangan pecat aku,,”, ucap Ga Eul memohon, sang manajer menatap mata kucing Ga Eul, Ga Eul memang benar-benar pandai merayu orang,, hingga membuat sang manajer akhirnya luluh, sang manajer makin iba dengan Ga Eul setelah Ga Eul menunjukkan surat rumah sakit yang menyatakan bahwa dirinya pernah dioperasi dan tak sadar beberapa hari setelah operasi “ Gomapseumnida manajer Oh,,”, ucap Ga Eul membungkukkan badannya, setelah itu ia pun meninggalkan ruangan manjaer Oh, manajer Oh terlihat mengusap air matanya setelah Ga Eul keluar, malang nian nasib karyawannya satu itu,, pikir manajer Oh.

“ Wah,, aktingmu benar-benar luar biasa Chu Ga Eul,, kau makin mendramatisir keadaan,, apakah gajimu akan dipotong bulan ini??”, tanya teman Ga Eul bernama Seo Eun Gi, Ga Eul yang mendengar itu langsung tersenyum, ia mejawab kalau gajinya akan aman,, tapi,, yang membuat Ga Eul sedih adalah dirinya harus menjadi pemandu wisata yang mewajibkan dirinya tidur di hotel yang sama dengan para wisatawan, bukankah dirinya punya kebiasaan buruk saat tidur,, bagaimana kalau dirinya mengalami kecelakaan lagi seperti waktu itu “ Kau menolak saja perintah itu,, buatlah pengakuan kalau kau memiliki,,”, ucap Eun Gi terpotong

“ Andwe!! Aku tak bisa mengatakan kebiasaanku pada manajer Oh,, bagaimana kalau manajer Oh tahu kebiasaan buruk itu,, lalu aku dipecat,, andwe,, andwe,, itu saran yang buruk,,”, sela Ga Eul, Eu Gi menghembuskan napasnya, bukankah lebih baik jika Ga Eul jujur sekarang daripada terjadi apa-apa nantinya dengan ketidaktahuan sang manajer, Eun Gi masih berusaha menasehati Ga Eul, tap sia-sia usahanya karena Ga Eul tak menggubrisnya.

Da Hae menghembuskan napasnya ketika mendengar kabar dari Eun Gi kalau Ga Eul akan menerima tugas yang mengharuskan Ga Eul menginap di hotel dengan para wisatawan, apakah Ga Eul masih marah padanya soal hubungannya dengan Yi Jeong,, bukankah kemarin Ga Eul sudah baik-baik saja,, benar,, pasti Ga Eul pura-pura tidak apa-apa, dan dengan Ga Eul menerima tugas itu,, Da Hae yakin kalau adiknya masih marah dengannya, Da Hae menatap kalender yang ada dimeja kerjanya, konser orcestra tuan Choi,, akan dilakukan besok,, apakah diinya harus menghadiri konser itu,, jika ia menghadirinya, berarti,, ia akan bertemu dengan Yi Jeong lagi,, Da Hae berpikir keras, ia pun menghubungi Dong Wook yang masih di pulau Jeju.

***

Ga Eul selesai dengan tugasnya hari ini, ia memilih langsung pulang dan beristirahat dirumah, ketika dirinya keluar dari kantornya, Ga Eul langsung mematung melihat seorang namja dengan kemeja hitam berdiri didepan mobil putih yang tentu saja milik namja berjas itu.

Disebuah restaurant yang cukup ramai, seorang pelayan menyuguhkan dua buah minuman di meja yang diduduki Ga Eul dengan namja yang menjemputnya tadi, namja tampan bernama Park Shi Kyung, dia bekerja sebagai chef di restaurant ternama, Shi Kyung,, orang yang Ga Eul sukai diam-diam dan beberapa waktu lalu mengatakan pada Ga Eul kalau dirinya menyukai teman Ga Eul, teman SMA Ga Eul bernama Kim Ha Ni, tapi kali ini,, Shi Kyung datang menghadap Ga Eul bukan untuk curhat tentang Kim Ha Ni, tapi dia menghadap Ga Eul untuk menyatakan perasaannya pada Ga Eul, ia baru menyadari kalau dirinya menyukainya Ga Eul setelah dirinya di tolak oleh Ha Ni, selama Shi Kyung menjelaskan kronologi dirinya hingga berani menyatakan perasannya pada Ga Eul, Ga Eul hanya menunduk ia tak tahu harus berbuat apa, bahkan dirinya tak melakukan apa-apa ketika Shi Kyung, namja yang disukai Ga Eul diam-diam itu meraih dan menggenggam tangannya “ Aku menyukaimu,, maafkan aku,, aku baru menyadarinya sekarang,,”, ucap Shi Kyung penuh keyakinan, Ga Eul menatap Shi Kyung, apa yang harus ia lakukan sekarang,, namja itu,, namja yang diam-diam ia sukai,, namja yang selalu meminta pendapatnya tentang Ha Ni, walaupun Ga Eul ketika ditanya soal Ha Ni, hatinya sakit, tapi ia tetap menunjukkan senyumnya pada Shi Kyung

“ Aku,,”, ucap Ga Eul menggantung, Shi Kyung tersenyum melihat Ga Eul tersenyum

TO BE CONTINUED

Epilog

Ga Eul meminta ijin sang kakak untuk keluar sebentar, ketika ditanya sang kakak kemana dia akan pergi di saat hujan seperti ini, Ga Eul berbohong, ia menjawab kalau dirinya akan ke rumah Eun Gi sebentar untuk mengambil barang yang tertinggal dirumah Eun Gi. Setelah hampir tiga puluh menit menempuh perjalanan menggunakan bis umum, Ga Eul berhenti didepan sebuah restaurant, restaurant italia yang malam itu terasa aneh, karena,, tak terlihat satu orang pun pengunjung, entah restaurant itu memang sudah tutup, atau restaurant itu sudah dibooking seseorang, Ga Eul pun tak tahu, yang pasti ketika sampai disana, ia sudah disambut seorang pelayan dengan sopan santun yang sudah tak diragukan lagi, Ga Eul tersenyum melihat interior restaurant yang sudah didesain sangat romantis, senyum Ga Eul makin merekah ketika melihat Shi Kyung, lengkap dengan pakaian chefnya berjalan kearah Ga Eul dan meminta Ga Eul untuk membantunya memasak, tanpa pikir panjang, Ga Eul langsung menerima permintaan Shi Kyung, kedua orang itu terlihat sangat menikmati acara masaknya, setelah lima belas menit, pasta buatan mereka jadi, dengan seafood yang menjadi campuran pasta itu, membuat semua orang yang melihatnya akan tergiur dan ingin mencicipinya.

Shi Kyung berterima kasih pada Ga Eul yang sudah membantunya, selain itu dia juga bertanya pada Ga Eul sebagai seorang yeoja bagaimana dengan interior yang sudah ia atur, Ga Eul bahagia, apakah ini semua Shi Kyung lakukan untuknya,, restaurant yang sudah di booking Shi Kyung, memasak bersama didapur, interior romantis ini, dan,, Shi Kyung,, Shi Kyung berkata kalau ia akan bermain piano malam ini,, mimpi apa Ga Eul semalam hingga mendapatkan perlakuan manis seperti ini dari Shi Kyung, namja yang ia sukai sejak SMA, walaupun ia tahu kalau Shi Kyung selalu bertanya tentang Kim Ha Ni padanya, tapi,, kenapa Shi Kyung hanya mengundangnya dan tak mengundang Ha Ni ke restaurant berkelas seperti ini, apakah selama ini Shi Kyung pura-pura bertanya soal Ha Ni padanya supaya dia lebih dekat dengan Ga Eul, pikiran Ga Eul sudah melayang kemana-mana, tiba-tiba,, sayap pikiran Ga Eul patah ketika mendengar Shi Kyung berkata kalau Ha Ni sudah datang, dan Shi Kyung juga mengatakan terima kasih pada Ga Eul yang mau membantunya menyiapkan ini semua untuk Ha Ni, Ga Eul mematung, jadi,, dia datang kesini malam-malam dalam suasana hujan untuk membantu Shi Kyung yang akan menyatakan perasaannya pada Ha Ni,, benar-benar tak bisa dipercaya “ Baiklah,, Ga Eul-ssi,, kau bisa pulang lewat pintu belakang, soalnya,, uri Ha Ni,, sudah menungguku di pintu masuk,,”, ucap Shi Kyung tanpa perasaan, Ga Eul hanya tersenyum, lalu ia pun meninggalkan restaurant tersebut melalui pintu belakang sesuai permintaan Shi Kyung.

Ga Eul pun menangis sepanjang perjalanan menuju kerumahnya, bagaimana dirinya tak menangis, ia rela keluar malam-malam hujan seperti ini untuk namja yang ia taksir, tapi ternyata,, semua itu,, semua itu hanya dipersembahkan untuk Ha Ni, teman satu kelasnya di SMA, ia bahkan,, keluar menggunakan high hills yang cukup tinggi, brugh,, Ga Eul terjatuh karena jalan yang licin, ia makin menjadi dalam menangisnya, setelah dirasa cukup, Ga Eul langsung mengusap air matanya dan melanjutkan jalannya, Ga Eul memutuskan beristirahat dibawah lampu lalu lintas yang saat itu tengah menunjukkan warna merah untuk pengendara dan hijau untuk pejalan kaki, ketika dirinya akan menyebrang, tiba-tiba ia merasakan kakinya sakit digerakkan, apakah pergelangan kakinya lecet karena terjatuh tadi,, Ga Eul pun memastikan, ia menenggerkan kakinya dibangku taman yang tak jauh dari lampu merah, ia membuka stocking yang jaraknya satu jengkal dengan lututnya, dan benar saja, ternyata pergelangan kakinya berdarah, Ga Eul meracau,, ini semua karena Shi Kyung, ia harus segera melupakan rasa sukanya pada namja yang tak bisa menghargainya, iya,, dia harus melakukan hal itu,, Ga Eul pun bertekad, setelah itu ia pun mengenakan stockingnya kembali sambil sesekali mengatai Shi Kyung, setelah selesai, Ga Eul yang ingin menyebrang harus mengurungkan niatnya karena lampu itu sekarang sudah berubah menjadi hijau bagi pengendara dan merah untuk pejalan kaki, Ga Eul melihat sebuah mobil yang berjalan “ Apakah ada yang memperhatikanku tadi??”, tanyanya dalam hati sambil menatap mobil berwarna hitam yang baru saja melaju, wajah Ga Eul tampak jelas terlihat di kaca spion mobil sedan hitam yang saat ini dikendarai Yi Jeong, sayangnya, Yi Jeong tak terlalu fokus memperhatikan spion yang melihatkan wajah Ga Eul dengan jelas dan memilih fokus memperhatikan jalan yang dilaluinya

***

Segitu dulu ya,, maaf previewnya author simpen,, kalau ditambah preview makin kepanjangan nantinya dan kalian akan bosan,, maaf jika kepanjangan ya,, dan,, terima kasih banyak sudah memberikan apresiasi kalian di part sebelumnya,, ehem,, author berharap kalian menunggu kelanjutannya besok hari senin okay di wp unniechan1.wordpress.com pastinya,, Annyeong Gihaseyo *BOW