Author : Paridah Fauziah
Genre : Fantasy,Comedy,Romance.
Main cast : Kim so eun and Kim sang bum.
Other cast : yoona snsd,jung so min,kim ahjuma (kim bum ahjuma)
Diclamer :
Semua cerita, karakter, setting, alur, dll adalah milik dari masing-masing author. Author sama sekali tidak terkait dengan pemilik, pencipta, atau produsen dari setiap media apapun. Tidak ada pelanggaran hak cipta dimaksudkan.Untuk tokoh Kim Bum, Kim So Eun, dan artis lainnya, bukan milik author, tapi milik orang tua, keluarga, dan agensi mereka. Author memakai mereka hanya untuk keperluan cerita. Jika ada mesamaan alur cerita, itu hanya kebetulan semata.
So happy reading…
~Love in wonderland~
“..jika ini tak nyata di duniaku.. Namun terasa nyata di dalamnya…”
“ya! so eun-ah!,ireona!!” Teriak hye su bergeming di kamar anak gadisnya.
“ne, eomma. sebentar lagi..” sahut so eun. sementara matanya tak terbuka sedikitpun.
“Kajja! atau eomma siram wajahmu? hah?!” Ancam eomma so eun dengan suara lantang.
“arraseo! arraseo!”
“yya! kenapa selalu tidur malam hah?!” Gerutu hye su bringhas seperti melihat mangsa di depannya.
“semalam aku menunggu Drama Favoritku, tapi tak muncul juga..” jawab so eun nampak tenang.
“baik. Mulai malam ini, eomma akan sita Tv dikamarmu dan Mematikan lampu jam 09.30. Arrachi?” ujar eomma’nya.
so eun membelakkan matanya mendengar pernyataan ibunya yang terbilang sadis.
“Jahat sekali! aku janji akan bangun pagi! yaksok!” Janji so eun dengan Puppy eyes nya.
“Anio! Jangat bicara!.” Hye su tak menanggapi perkataan anaknya yang sedari tadi merayu.
“aisshhh..!” desah so eun. nampak kesal.
“eomma ada acara hari ini, Kim Ahjusshi meluncurkan produk baru dari perusahaan. jadi eomma harus menghadirinya, kau dirumah saja. arra?” jelas hye su. tangannya sibuk merapihkan tatanan rambutnya yang sudah di rias sedemikian rupa.
“kalau begitu kenapa membangunkanku!” gumam so eun kesal, untung tak terdengar eommanya.
“eomma pergi.” pamit Hye su meninggalkan ruangan itu.
begitulah setiap harinya. ibunya sangat sibuk, Bahkan tak jarang Eomma’nya tak pulang kerumah. so eun sudah terbiasa dengan keadaan ini, terkadang ia kesepian. setiap malam so eun selalu mengundang sahabat’nya untuk menginap dirumahnya.
so eun adalah anak satu satunya di keluarganya. appa so eun meninggal 2 tahun lalu dan kini ia hanya tinggal bersama eommanya. so eun berkuliah di chung Ang university, hanya 2 semester lagi menuju kelulusan.
—————————-
Seorang gadis cantik terlihat berdiri di sudut kolidor kampus’nya. raut wajahnya terlihat Kesal Memegangi dua tumpuk buku besar.
“aiissshh! Jinja?! lama sekali!” gerutu so eun.
mahasiswa yang berlalu lalang disana malah menganggap so eun yeoja aneh.
“Yya! So eun-ah! Jongmal Mianhae..” Yoona tiba tiba datang dan Menarik Buku dari tangan temannya. Ekpresi marah yang so eun gambarkan.
yoona bersiap mengambil ancang ancang kala so eun marah ia bisa lari.
“yya! kemana saja kau?! kau membuatku jadi pusat perhatian!” Gerutu so eun menatap tajam yoona.
“aku sudah minta maaf tadi, ada tugas tambahan, heheh..” Yoona terlihat sibuk mencari alasan.
“Haaah! Sudah sudah! jangan banyak alasan! kenapa kau menyuruhku menunggu disini hah?” tanya so eun to the point.
“kau tak maukan jadi pusat perhatian?” tanya balik yoona.
“ahhh.. aku tau apa maksudmu, kau mau aku mentraktirmu lagi kan?” Tebak so eun yang sudah sangat tau sifat yoona.
“ne. kau cepat tanggap!” yoona malah tersenyum.
“kajja! palli! ini yang terakhir!” ucap so eun. ia berjalan didepan sahabatnya menuju Cafeteria kampus (kantin).
————
Cafeteria….
“besok malam jadi kan? kita berkumpul di depan kampus jam 08.00. kubunuh kau jika tak datang!” jelas yoona serius.
“ne. aku sudah siapkan semuanya.” balas so eun. sesekali meminum Juss’nya.
“disana akan banyak namja!” seru yoona senyum senyum tak jelas. so eun tau pasti apa yang yoona pikirkan.
“Jinja?” sahut so eun dengan nada ingin tahu dibuat buatnya.
“ne! kau tertarik?” tanya yoona sangat menantikan jawaban so eun.
“ani..” jawab polos so eun. ekpresi yoona berubah datar seketika.
“sudah kuduga kau tak tertarik pada namja..” lirih yoona pasrah.
yoona sudah sering mengenalkan so eun dengan namja namja keren yang menyukai so eun. namun tak ada yang berhasil membuat so eun tertarik.
“jadi maksudmu aku menyukai Yeoja?!” so eun kembali emosi. (so eun benar benar labil chingu.. :-D)
“banyak namja yang menyukaimu, tapi tak ada satupun yang kau sukai!” balas yoona yang tak kalah emosi.
“yya! jelas saja! mereka tak seperti pangeran yang ku impikan!” gerutu so eun.
“yya! mereka sangat keren dan tampan! seung ho oppa.. Kang jun oppa.. jun ho oppa! siapa lagi?!” yoona menyebutkan namja namja keren di kampusnya namun pada akhirnya malah bertanya.
tak mereka sadari orang orang disana menatap mereka aneh.
“aisshh! sudahlah! ganti topik!” ujar so eun tak ingin menambah keributan di antara mereka.
” ahh ne. orang orang melihat menatap kita..” angguk yoona terlihat kikuk.
mereka berdua melanjutkan makan siang mereka dan seperti biasa berbincang dengan sedikit adu mulut.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Esoknya…
Hari ini semua peserta kemping sudah siap didepan kampus mereka. dengan pakaian gunung dan sejumlah ransel besar digendongnya.
“hua! kalian datang!” seru so min yang juga akan ikut berkemping.
Jung so min, dia juga teman baik so eun. namun karna jadwal kelasnya yang lebih padat, ia jarang Berkumpul.
“hwaa.. Chingu! kau juga datang!” girang yoona. mereka kompak tertawa.
“kajja! bis’nya sudah datang! palli!” Ujar so eun dan merekapun berangkat dengan riang. (…Lebay ne?)
Mereka akan berkemah di sekitar bukit jeonnu. Tak ada rangka apapun sebenarnya.. hanya Refleshing sebelum Ujian semester 5.
(author gk tau ada atau gk nya bukit Jeonju.. hehe)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
bukit Jeonju…
“Ajjjjjjaaaaa…..! akhirnya sampai juga!” Teriak yoona di hamparan pepohonan Hutan Jeonju.
“kajja kita dirikan tenda!” ujar so eun sembari membongkar ransel nya.
Setelah beberapa saat.. Tendapun berhasil didirikan. Begitu pula dengan teman teman mereka.
“hah! Ini kemping pertamaku di alam bebas!” seru yoona yang begitu kegirangan dari tadi.
“ne, sama. Aku juga.” balas so eun.
“kau tau? Katanya ada air terjun di daerah sekitar sini!” ujar So min. Mereka bertiga duduk di depan tenda.
“jinjja? Wahh… Aku pasti mengunjunginya!” sahut yoona.
“mana mungkin hutan begini ada Air Terjun!” Ucap so eun tak sependapat dengan temannya.
“lihat saja nanti! Pasti ada!” Sergah So min tak mau kalah.
“yya yya..! Jika memang benar ada, kita kesana!. Tapi, Jika tak ada… Tetap harus ada!” sulut yoona mulai emosi.
“aniyo! Aku tak percaya!” tolak so eun tak mau kalah juga.
“yya! So eun-ah! Kau harus percaya!” Kesal So min.
“Wae?” tantang so eun.
“yya! Yya! Kenapa mendebatkan Opini hah?!” potong yoona dengan nada tinggi.
“Opini memang seharus nya didebatkan! Biar jelas!” Cecar So Min makin emosi.
“Kenapa jadi pelajaran Bahasa hah? Wae?!” Sela so eun.
Obrolan mereka malah menjadi Perdebatan mulut yang tak ada hentinya! Bahkan pembicaraan mereka jadi semakin ngawur dan entah kemana beloknya?
“aisshh! Sudahlah! Aku mau pergi buang air kecil dulu.” Potong so eun.
“ne, di sana ada sungai. Atau carilah semak!” Usul yoona tertawa terbahak bahak. Diikuti tawa so min yang cukup keras.
“yya! Berisik kalian! Aku pergi.” pamit so eun.
Akhirnya so eun pergi dan memcari tempat yang tepat. (inget d scene After School BBB)
“Dimana sungai? Dari tadi hanya pohon yang kutemui!” gerutu so eun bicara sendiri.
Cukup lama so eun berjalan mencari sungai, namun tak nampak juga.
Namun sesuatu terdengar jelas ditelinganya,Suara rintikan air jatuh yang so eun dengarkan. Ia mulai mencari dimana letak suara itu. Sampai ia sampai di………….
“ommo…?” So eun terpukau dengan pemandangan didepannya.
Betapa tidak? Tepat didepan matanya Air terjun yang sangat indah dengan debit air yang tak terlalu cepat. Tak perlu ia berpikir untuk membuka pakaiannya, so eun langsung lompat ke kolam air terjun disana. Entah apa yang yang membuatnya ingin melompat..
“hwaaaa…..” Seru so eun keluar dari genangan air.
Kedamaian yang so eun rasakan,matanya tertutup merasakan rintik air didepannya.
Namun tiba tiba sesuatu atau lebih tepatnya pusaran menarik pergelangan kaki hingga tubuh so eun. Tak sempat so eun berteriak atau berucap sesuatu. Tubuhnya hilang bagaikan tertelan pusaran air yang diterjang angin puting beliung. Menghilang…. Apa so eun tenggelam?
–
–
–
Kim So Eun Pov’s……
“euuggghhhh…”
Kepalaku sangat pusing, aku tak ingat apa yang terjadi. Perlahan kubuka mataku namun apa yang kulihat? Aneh.. Tempat ini asing sekali!
Tanganku meraba sesuatu,rumput hijau tepat di bawah tubuhku! Lebih tepatnya sebagai alas tubuhku.
Mwo?! Pohon itu terlihat berwana ungu! Putih! Oranye! Bunga’nya juga aneh! Terlihat terang seperti menyala! Dimana ini? Apa ini mimpi? Ya tuhan…Beautifull… =-O
“Nuguya?!”
Suara sedikit berat memecah pikiran pikiran kagumku. Sesosok laki laki berpakaian Tradisional korea tepat dihadapanku. Wajah’nya bagaikan pangeran yang selalu kubayangkan! Tubuh tinggi dan kulit putihnya sungguh membuatku Mati rasa! Mungkin saat ini mulutku sudah terbuka. Karna sosok laki laki ini. =-O ?
“Siapa kau?!” ulang laki laki itu.
Apa yang harus kukatakan? Aku tak tau dimana ini?
“Kim so eun imnida. Aku tiba tiba berada disini dan siapa kau?” jawabku sedikit bingung.
“Kim Sang Bum imnida. Aku laki laki tampan disini, siapa kau? Dari mana kau datang? Kau juga asing dimataku! Nugu?” tanya nya lagi lagi bertubi tubi, yang tak lain adalah KIM SANG BUM.
“ak..aku.. ” jawabku ragu ragu. Sebenarnya aku bingung.
“yya! Kau gagap ternyata! Oke, pelan pelan saja bicaranya.” ujarnya merendahkanku! Mwo! Lancang sekali menyebutku gagap!
“mwo?! Apa yang kau katakan?! Gagap kau bilang?!” emosiku mulai berkobar.
“ne. Wahhh.. Itu? Kau bisa bicara! Hahaha..” sahutnya sambil tertawa.
“aissshh. Jinja! Yak! Kukira kau namja baik! Ternyata tidak! Nappeun Namja!” teriakku tepat dihadapannya! Emosiku benar benar sudah di ujung kepala!
“mwo?! Kau panggil aku apa? Beraninya kau memanggil seorang KIM SANG BUM dengan sebutan itu!” Dia balas meneriakki ku.
” Ne. Wae? Aku tak tau tempat apa ini, tiba tiba aku ada disini dan…” kuhentikan senenak ucapanku.
“Dan apa?” sambungnya.
“dan bertemu namja Sepertimu! Tempat apa ini?!” Sambungku kesal menatapnya. Kukira dia menyenangkan, namun nyatanya menyebalkan!
“Bum-ah?! Bicara dengan siapa kau?” suara seorang ahjuma.
“Anio. Hanya Burung!” balas namja didepanku. Siapa yang dia maksud burung?
“maksudmu, siapa yang kau sebut burung?” tanyaku penasaran.
“kau benar benar kebal ternyata. Jelas kau! Siapa lagi..?” jawab namja tadi. Mwo?!
“kau terus berkicau keras seperti burung!” tambahnya. Aissshhh! Benar benar!
‘Buggghhhkk..’
Sebuah tinjuan keras melayang kearahnya. Tentu saja dari tanganku. Tepat dihidungnya namun apa?
Mwo? Dia tak merasakan apapun? Jinja?
“pukulan macam apa itu? Seperti sebuah usapan pelan!” ucapnya.
Sebenarnya mahluk apa ini? Pukulan sekeras tadi bahkan tak terasa menurunya.
“kau mau merasa bagaimana pukulan keras?” tantangnya. Apa maksudnya? Ingin memukulku? Fine!
“Ne. Ayo kalau berani!” tantngku.
Tangannya bersiap melayang kearahku. Namun..
“yyyaaaa!!!!! KIM SANG BUM!!! BERANINYA KAU MEMUKUL YEOJA HAH??!!!!” suara lantang dari sesosok ahjuma berhasil menghentikan aksi Namja ini.
“SEKALI KAU MEMUKULNYA, KAU LIHAT TANGAN INI?!” ahjuma tadi memamerkan kepalan tanagnnya. Namja tadi terbelak melihatnya, begitupun aku. Hampir saja air liurku menetes, tapi tidak.
“Ahhh…Ahjuma.. Aku hanya bercanda. Heheh.. ” elak namja itu. Jelas kebaliakan dari ceritanya!
“Awas saja kau! Wahh… Cantik sekali kau Nona.. Siapa namamu?” ahjuma itu sangat ramah padaku. Tak ku sangka, kukira dia akan membinuhku.
“ki..Kim So Eun imnida.” ucapku ragu ragu.
“pakaian yang bagus! Nona dari mana?” tanya sopan lagi ahjuma tadi.
“ah, jangan panggil aku nona ahjuma. Panggil namaku saja..” ujarku memberinya senyuman.
“oh ne. Panggil saja ahjuma ini dengan ‘Kim Ahjuma’ ne?” Pinta ahjuma itu. Baik, panggil saja Kim Ahjuma. Marga yang sama..
“ne, kim ahjuma.” kuanggukan kepalaku.
“jadi, dari mana asalmu so eun-ssi?” tanya kim ahjuma penasaran.
“aku berasal dari Seoul. Entah kenapa tiba tiba ada disini, dan tempat ini sangat asing bagiku.. Seperti Dunia khayalan!” jelasku. Benar, ini sangat aneh.
“Kau juga aneh. Benarkan?” Namja menyebalkan itu melirik ahjuma di sampingnya.
“aissh! Jaga mulutmu!” dada namja itu disikut keras kim ahjuma. Wajahnya terlihat kesal.
“jinja? Ini menurutmu aneh?” tanya nya kembali.
“ne. Di seoul tak ada pohon seperti itu.. Bunga, Bahkan sungai seperti itu!” jelasku lagi. Sungai itu terlihat berkilau.
Kim ahjuma terlibat mencerna ucapanku dengan pikirannya. Entah apa itu..
“ahh.. Tidak baik bicara disini. Bagaimana jika singgah sebentar di rumah mim ahjuma?” ajaknya.
“ah ani. Biarkan dia disini! Kajja kita pulang..” ajak namja bernama kim bum itu. Dia benar benar!
“Yya! Diam! Aku bicar pada gadis ini! Bukan padamu!” balas kim ahjuma.
“bagaimana?” ulang kim ahjuma.
“oh ne,” jawabku. Senyum kuberikan pada kim ahjuma yang kurasa baik.
“kajja, ikuti ahjuma. Bum-ah, kau jaga dia!” perintah kim ahjuma.
Disepanjang jalan aku hanya terpuaku melihat tempat ini, tempat apa ini? Semua penduduk mengenakan Hanbok?
~~~~~~~~~~~
KIM AHJUMA HOUSE…
Subuah rumah bergaya bangunan tradisional namun teihat modern (?) namun telihat sangat terlihat indah dan berkesan mewah.
Kini aku berada diruang dalam rumah yang kumaksud.
Dua cangkir teh dihadapanku.
“aku mengerti apa yang kau bicarakan tadi nak, ahjuma akan jelaskan semuanya.” ujarnya memulai pembicaraan. Aku mengangguk.
“kami percaya adanya dunia lagi, atau kehiduapan selain dunia Yang kau lihat sekarang. Mungkin kau terkagum dengan isi dunia ini, namun ini tak nyata diduniamu. Hanya nyata didunia ini.” jelasnya. Namun tak dapat kupahami sebenarnya.
“aku tak mengerti.” ujarku.
“begini, kau ingat bagaimana kau masuk kesini? Maksud ahjuma.. Terakhir kau tak berada disini?” tanya kim ahjuma terlihat mengharapkan jawaban dariku.
Kucoba mengingatnya..
Ya! Aku ingat! Air terjun itu! Aku tenggelam disana!
“mm.. Aku ingat sekarang. Air terjun yang membuatku tenggelam dan saat kubuka mataku, kulihat tempat ini.” ungkapku berharap dia menjelaskan apa artinya ini.
“benar.., air terjun itulah yang membuatmu smapai disini. Itulah jalan satu satunya, kau boleh menyebutnya dunia ini apa saja so eun-ssi.” jelasnya.
Satu kata teintas dibenakku.
“Dunia Khayalan…” gumamku masih tak percaya.
Jika ini tak nyata disuniaku, namun begitu nyata berada didalamnya. Bukan tak mungkin kusebut ini Dunia Khayalan.
“Bagi duniamu, so eun-ssi.” tambah kim ahjuma.
“ne. Ini nyata.” gumamku.
“apa aku bisa kembali ke duniaku?” tanyaku. Itu hal yang tak terlintas diotakku. Mungkin dunia ini terlalu memukau.
“ne, Bisa. Apa kau berniat ingin kembali? Ahjuma pikir kau mau tinggal disini..” Terlihat raut kecewa diwajahnya.
“aniyo.. Sebenarnya disini terlihat menyenangkan. Tapi aku akan jadi beban kim ahjuma..” kutatap kim ahjuma.
“aniyo. Ahjuma senang kau mau tinggal bersama ahjuma. Dengan senagn hati.” yakin kim ahjuma. Senyuman tersungging dari wajahnya.
“kamsahamnida..,” ucapku penuh berterimakasih.
Entah kenapa ini membuatku senang.
“ne. Ganti bajumu ne? Jika tak ingin jadi pusat perhatian..” kim ahjuma tersenyum padaku.
“oh ne.” balasku.
~~~~~~~~~~~~~~~~
Author Pov’s……
Akhirnya so eun menerima tawaran kim ahjuma yang ia anggap baik. Entah mengapa so eun begitu senang berada di tempat itu, yang ia Sebut sebagai Wonderland.
So eun terlihat cantik dengan hanbok yang ia kenakan.
Kim ahjuma meminta kim bum untuk mengajak so eun jalan jalan disekitar, seperti kita ketahui.. So eun penduduk baru disana. Dengan berat hati kim bum menuruti perintah ahjuma’nya, jiak tidak.. Mungkin satu atau dua pukulan akan tampak di wajah tampannya.
“Bagus ya? Ekpresimu seperti baru melihat pemandangan ini saja!” ucap kim bum sambil terus berjalan memandu so eun di belakangnya.
“aku memang baru melihatnya. Jadi wajarlah!” balas so eun.
“arraseo arraseo! Nikmati saja pemandangannya!” kim bum tak ingin membuat perdebatan, sudah terlihat percikan api yang akan meledak jika di teruskan.
So eun sangat terpuaku dengan pemandangan di sekelilingnya.
Setelah beberapa jauh mereka berjalan akhirnya kim bum berhenti.
“hmm.. Aku tak atau harus membawamu kemana lagi. Jadi kuputuskan ke tempatku saja.” ujar kim bum polos.
“Eodi?” tanya so eun.
“Lihat didepanmu!” perintah kim bum.
Tampak pohon besar dan rindang.
“ne. Aku melihatnya, kolam kecil itu?” so eun menunjuk kolam kecil tak jauh darinya. Namun bukan itu maksud kim bum.
“aiiisssh! Bukan itu maksudku! Pohonnya! Kau lihat?” tunjuk kim bum. Ia sedikit kesal.
“Pabo..” gumam kim bum. Nyaris terdengar so eun.
So eun menatap pohon itu aneh, hanya pohon besar yang rindang. Daunya pun berwarna hijau! Tak aneh menurut so eun.
“kau yakin kolam itu kecil?” tanya kim bum.
“kau bisa lihat sendiri! Ini tempat mainmu? Seperti monyet saja!” So eun tertawa geli membayangkannya.
“sebentar lagi kau akan menyesal mengatakan hal itu!” Ucap kim bum tersenyum meremehkan.
“kajja! Naik lah!” perintah kim bum.
“mwo? Kau ingin membodohiku?” so eun menyipitkan matanya.
“yya! Palli!” ancam kim bum.
“aisshh! Benar benar!” gerutu so eun. Akhirnya so eun menaiki pohon itu dan sudah berada diatas. Sedikit takut yang ia rasakan.
“kau takut hah?” goda kim bum. Mereka berdua berada di atas pohon. Namun sangat rimbun dedaunan.
“aniyo.. Hanya saja.. Kau tak takut ada ulat disini?” elak so eun. Wajahnya terlihat lucu.
“oke baiklah. Ada sesuatu yang tak mungkin kau luapkan. Lihatlah!” ujar kim bum dan menyingkirkan rimbunnya daun hingga membuka seperti sebuah jalan yang menuju ruangan kecil. Bisa kita sebut Rumah Pohon.
“Omo?..” so eun terbelalak melihat pemandangan di depannya.
Rumah pohon itu persis menghadap ke arah danau yang terletak tak jauh dari pohon itu, namun serasa berada di atas danau.
“itu kolam kecil tadi.” Ucap kim bum tersenyum menang.
“huuaaa… Indah sekali…!” aku so eun tersenyum senang.
“kau orang pertama yang tau tempat ini selain aku!” ungkap kim bum.
“jinja?” tanya so eun meyakinkan.
“ne. Aku memang baik sebenarnya, jika tak mau mengakuinya.. Tak apa. Tak berefek juga.. Itu danau Han.” dengan PD nya Kim bum mulai membicarakan kebaikkannya.
Tak ada tanggapan dari so eun, matanya masih menatap ke arah danau dan mulai mengingat kembali bahwa ini nyata.
So eun sangat senang hari ini, banyak hal yang ia temui hari ini. Dan juga.. Dia mulai ‘Sedikit’ akrab dengan kim bum.
~~~~~~~~~~~ Esokharinya……
Pagi pertama bagi so eun di dunia barunya. Banyak yang senang atas kehadiran so eun, Seperti kita ketahui bersama.. Cantik dan Baik.
Berbeda dengan kehidupan sebelumnya. Pagi yang sepi tanpa seorang Ibu yang seharusnya ada disampingnya. Kini ia rasakan, kim ahjuma yang baik dan sayang pada so eun.
Hari ini so eun akan pergi berburu bersama kim bum, walau awalnya kim bum menolak.. Namun, apa daya ancaman ahjuma membuatnya takut.
“kenapa tak ada kijang lewat?!” kesal kim bum terduduk di batang pohon tumbang.
sedari tadi tak ada hewan yang dapat mereka tangkap. Kim bum sangat gemar berburu dan hasil tangkapannya selalu ia berikan kepada orang lain.
“mungkin ini bukan hari yang tepat untuk berburu!” ucap so eun yang juga duduk disebelahnya. Tak ada jawaban dari kim bum.
“aku menyukai duniamu, hal yang tak bisa kudapatkan diduniaku.. Bisa kudapatkan disini..” ucap so eun serius.
“apa?” tanya kim bum.
“sesuatu hal yang membuatku bahagia..” jawab so eun.
“terserah saja..” balas kim bum.
“hmm.. Bisa kau tunjukan air terjun yang Kim ahjuma maksud?” tanya so eun sangat berharap.
“tentu,” angguk kim bum.
Kim bum menunjukan air terjun yang kim ahjuma maksud. Dan tampak air terjun yang cukup besar namun terkesan indah.
“kau pasti terkesan..” tebak kim bum.
“kali ini kau benar!” balas so eun.
“lompat dan pejamkan matamu, kau dapat kembali ketempatmu.” Jelas kim bum.
“bagaimana jika kau yang lompat?” tanya so eun.
“Mati. Itulah yang akan terjadi, bisa kau sebut ‘Waterfall Life’ . Siapa saja yang melompat ke air terjun ini, ia akan menemukan hidup baru yaitu surga atau.. Neraka.” jelas kim bum.
So eun terdiam mendengarnya,
“menarik.. ” gumam so eun tersenyum.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Setelah dari air terjun tadi, mereka pergi ke rumah pohon bermaksud untuk memper panjang waktu.
“palli! Naikmu lambat sekali!” gerutu kim bum menunggu so eun naik ke atas pohon.
Walau pohon itu mudah dinaiki, tetap saja so eun seorang yeoja yang pasti tak secepat namja. Apa lagi so eun yang memakai hanbok. =-O
“kenapa kau selalu menggerutu hah?!” so eun kesal dengan namja itu.
“sebutan burung untukmu memang sangat tepat! Selalu berkicau!” goda kim bum tertawa lepas.
“yya! Kau namja gila! Huaaaaa….”
belum sempat so eun menyampaikan emosinya, kakinya terpeleset hingga dirinya terjatuh.
‘Brugggggghhhkkk…’
Bukan tanah atau rumput tempatnya mendarat. Namun sosok namja yang sedari tadi menunggunya di bawah.
Tubuh so eun tepat berada di atas tubuh tegap milik kim bum, mungkin kim bum tak merasa sakit di tubuhnya. Namun rasa lain dihatinya. Lebih tepatnya posisi mereka kini seperti dua orang yang tengah berpelukan. Mata mereka saling bertemu, so eun menatap lekat namja yang juga menatapnya lekat. So eun yang sejak awal menyukai namja ini merasa jantungnya berdebar kencang! Mungkin akan menerobos keluar jika tak ada tulang. [lebay..kekkeke..].
So eun mulai menemukan kembali akal sehatnya, dan menyadari apa yang terjadi. Dengan Berusaha tenang so eun bangkit dan mereka sama sama terduduk di tempat tadi.
“Mianhe..” Ucap so eun kikuk. Dia sangat sangat malu dan jantungnya masih tak mau diam.
“lain kali kau gunakan kakimu, jangan hanya menggunakan tanganmu untuk memanjat! Apalagi pohonnya besar!” balas kim bum yang tak kalah bingung. Mereka salah tingkah.
“kau pikir aku monyet hah?!” kesal so eun.
Tanpa mereka sadari mungkin mereka mulai jatuh cinta.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
14Weeks later..
Seminggu berlalu so eun berada di dunia kim bum. Mereka semakin dekat, mungkin sudah benar benar memiliki perasaan cinta.
So eun dan kim bum berjalan pulang dengan dengan dua Keranjang bunga di tangan so eun. Mereka menghabiskan waktu seharian dengan menanam bunga di kebun Kim ahjuma.
“Oppa! Lama tak bertemu! Bogosippo!” tiba tiba seorang yeoja tak jauh beda dengannya memakai hanbok memeluk kim bum dengan semangat.
Hati so eun terasa sakit kali ini, melihat seorang yeoja memeluk kim bum di depan matanya.
“yya! Eun ji-ya! Lepaskan aku!” perintah kim bum.
“oppa! Jongmal bogosipo!” rengek yeoja tadi.
Yeoja itu bernama JUNG EUN JI yang tak lain adalah yeoja yang selalu mendekati kim bum dan tergila gila pada kim bum.
“aku harus pulang! Kau juga, pulanglah!” ujar kim bum tanpa menatap yeoja itu. Kim bum sangat kesal melihat eun ji sebenarnya.
So eun terlihat masam tak jauh dari mereka.
“aku pulang duluan!” ujar so eun lalu pergi. Hatinya cukup sakit.
“aku juga harus pulang! ” pamit kim bum lalu pergi.
“oppa!” panggil eun ji, namun kim bum tak menghiraukannya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tree House…
So eun terlihat duduk termenung menatap kosong ke arah danau yang hampir setiap hari dilihatnya. Kesal.. Sedih.. Kecewa.. Marah.. Itulah yang ia rasakan.
Tiba tiba kim bum datang dan duduk di samping nya.
“kenapa wajahmu begitu kusut?” tanya kim bum.
“jinja?” sahut so eun pelan.
“ne. Sekarang kau terlihat seperti burung hantu!” ucap kim bum. Pandangannya pokus kedepan.
“kau benar benar meledekku hah?!” kesal so eun.
“apa kau cemburu melihatku tadi?” tanya kim bum to yhe point.
“ani. Wae?” so eun mengalihkan pandangannya ke arah kim bum.
Kim bum mendekatkan wajahya ke arah yeoja di depannya dan mencium perlahan so eun. So eun menutup matanya dan membalas ciuman kim bum. Kini so eun bukan beradu mulut (berantem) lagi dengan kim bum, namun sedikit berubah menjadi Ber’adu mulut dengan kim bum.
Perlahan kim bum melepaskan ciumannya dan berbisik di telinga so eun.
“Saranghae…” gumam kim bum.
“mwo?” lirih so eun.
“ahh.. Anio. Lupakan saja.” tanpa mengulangi ucapannya tadi, kim langsung pergi.
So eun terdiam.. Perasaannya bercampur. Apakah ini mimpi? Apa dia juga mencintaiku? Kenapa tiba tiba dia melakukakannya? Batin so eun.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Saat mereka bertemu kim bum hanya mengatakan ‘Anggap tak pernah terjadi apapun..’ ucap kim bum saat itu yang membuat hati so eun sakit.
Hari hari yang biasanya di isi dengan perdebatan kecil hingga menjadi besar kini tak tampak diantara mereka.
Malam ini so eun pergi kerumah pohon dengan membawa 1 lampu kecil di tangannya. Ia terkejut dengan adanya kim bum di sana.Ia berusaha tenang dan menghampiri kim bum.
“tak kedinginan sendirian disini?” tanya so eun membuka pembicaraan. Kim bum menatap langit malam disana. Terlihat lebih indah dimalam bari, pantulan bayangan bintang di air danau terlihat jelas.
“tak begitu dingin, hanya saja terlalu sepi..” jawab kim bum masih dengan tatapan sama.
“Dunia ini benar benar indah..” puji so eun.
Hening sejenak…
Kim bum mulai menatap so eun, so eun menatap kim bum sedikit aneh dan berpura pura menatap lagit malam.
“so eun-ah..” ujar kim bum pelan.
“ne?” so eun menoleh.
Kim bum mencium so eun untuk kedua kalinya dan kini ia merasa benar benar jatuh cinta pada yeoja ini. Kim bum yakin, suatu saat nanti so eun akan kembali ke dunianya.
~~~~~~~~~~~~
So eun senang sekali berburu bersama kim bum. Kim bum hanya mendapat burung kecil yang indah.
Kini mereka berjalan menuju pulang.
“Oppa?!” pekik eun ji dari jarak jauh. Berlari menghampiri kim bum dan bergelayut di tangan kanan kim bum.
“aisshh! Yeoja genit ini lagi!” kesal eun ji. Terdengar jelas di telinga so eun.
“janagn asal bicara kau! Kau bicara seakan menggambarkan dirimu sendiri!” balas so eun.
“Mwo?! Kau berani padaku hah?!” Teriak eun ji.
“ne. Wae?” tanya so eun dengan wajah tanpa dosa.
“yya! Kalau berani? ayo beradu sekarang juga! ” tantang eun ji penuh emosi.
“Yya! Kenapa kalian bertengkar?!” potong kim bum. Ia bingung melihat dua yeoja didepannya yang Mulai memanas.
“Melawan yeoja spertimu? Aku tak ingin mengotori tanganku cih!” tolak so eun mentah mentah.
“yya!!!!!”
‘Buggkkk..’ satu kepalan tangan melayang kearah so eun namun yang terjadi lain. Pukulan itu mendarat tepat di wajah kim bum.
Jika pukulan itu mendarat pada so eun, bisa bisa so eun dirawat 2 hari 2 malam!
“appo!” kim bum mengusap tempat pukulan tadi.
“ommo? Bum-ah!” Kaget so eun. So eun berusaha melihat pipi kim bum namun eun ji menyelipnya. (kyak balapan..kekek)
“Oppa? Gwenchana? Jongmal mianhe! Aku tak sengaja..” eun ji memegang wajah kim bum. Ia merasa bersalah.
“gwenchana..” balas kim bum.
“kenapa dengan kalaian hah? Seperti anak kecil saja!” Sekarang kim bum lah yang emosi.
“dia yang mulai kim bum-ah!” bella so eun.
“yya! So eun-ah! Jangan bicara lagi!” ucap kim bum dengan nada tinggi. Belum pernah so eun mendengar kim bum bicara begitu padanya.
“ah ne. Mungkin aku yang salah!” so eun mengalah dengan hati yang bagaikan tertusuk pisau.
So eun pergi dengan tampang sedih dan kecewa.
~~~~
So Eun Pov’s
Ibuku… Teman temanku.. Aku mulai berpikir akan hal itu. Apa aku harus kembali keduniaku?
Aku tau.. Kesempatanku hanya 2 kali.. Jika aku kembali keduniaku kemuadian kembali lagi kedunia indah ini.. Aku akan menetap selamanya disini.
Sulit memang melepas semua ini..
Namja yang kucintai mungkin akan senang tanpaku. Dari awal ia memang membenciku. Baiklah.. Satu keputusan.
~~~~~~~~~~~~~~~
Author pov’s
“Kim ahjuma.., aku akan kembali keduniaku. Jni keputusanku,aku merindukan keluarga dan teman temanku..” ucap so eun membuat suasana hening.
Kim ahjuma dan kim bum sedikit tersentak mendengarnya.
“mwo? Jinja?” tanya ahjuma tak percaya.
“ne. Besok kalian tolong antar aku ne?” pinta so eun. Senyuman merekah dibibirnya.
“Kim So Eun..” sedih kim ahjuma memeluk so eun.
“ahjuma tau ini akan terjadi, jangan lupakan kami ne? Berbahagialah kembali kedunia mu..” ujar kim ahjuma. Air matanya tak terbendung lagi.
Tak sedikitpun kata terucap dari mulut kim bum, namun wajahnya terlihat menutupi kesedihannya.
“jangan menangis..” Canda so eun.
“Yya! KIM SANG BUM! kenapa diam saja?! So eun akan pergi sebentar lagi!” kesal ahjuma’nya menatap kim bum.
“ahh..ne. Kau pasti sangat bahagia disana bukan? Jaga dirimu, Burung.” Celetuk kim bum.
So eun mendesah kasar. Ia tak suka di panggil Burung. Sebenarnya ia kecewa dengan kim bum.
“kamsahamida kim ahjuma. Kalian sangat baik.” ujar so eun.
~~~~~~~~~~~~~
Malam ini so eun tak bisa tidur, ia sengaja datang ke rumah pohon dan berdiri disana.
“kenapa tidak tidur?” tanya kim bum. Ia tiba tiba datang dan menghampiri so eun.
“ah bum-ah. Ini kali terkahirku melihat Markasmu.., aku tak ingin melewatkannya.” jawab so eun.
“apa kau marah padaku?” tanya kim bum.
“aniyo! Bukan itu! Aku merindukan duniaku..” dusta so eun.
“Jangan kembali lagi. Atau kau terkurung disini selamnya.” jelas kim bum. Walau hatinya tak bisa melihat so eun pergi.
“ne arraseo. Boleh aku minta permintaan terakhirku selama bersamamu?” pinta so eun.
“tentu.” angguk kim bum.
“Cium aku. Jangan lakukan jika kau tak menyukaiku..” tawar so eun.
Tanpa berpikir kim bum mencium bibir lembut so eun dan memeluk yeoja cantik itu.
“Saranghae So eun-ah..” Ucap kim bum dengan nada romantis.
“Nado oppa.” balas so eun. Kim bum memper erat pelukannya. Seakan tak mau melepaskan yeoja itu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~
Esok paginya so eun, kim ahjuma dan kim bum sudah siap berada di tepi air terjun yang akan membawa so eun kembali kekehidupannya. Pakaian biasa yang ia kenakan saat ini.
“Bogosipo..” ucap kim ahjuma. Ia memeluk so eun.
“ahjuma! Dia belum pergi! Kenapa berlebihan begitu?” tegur kim bum. Walau hatinya berbanding terbalik.
Setelah mepaskan pelukannya dari kim ahjuma so eun menghampiri kim bum.
“Bum-ah?” ucap so eun.
“Oppa. Arra?” perintah namja itu.
“oppa, kau begitu menyebalkan padaku. Namun disisi lain… Ah, tetap saja menyebalkan!” gurau so eun.
“aku akan lompat.” ujar so eun.
“berdirilah di atas batu itu. Pejamkan matamu dan lompatlah.” Kim ahjuma menunjuk batu bulat tak jauh darinya.
So eun melangkahkan kaki nya dam memejamkan matanya.
———————————–
“Yya! So eun ah! Ireona!” guncang yoona dengan gusar.
“yoona?” bingung so eun.
“huhh.. Akhirnya kau bangun! Kau tenggelam di air terjun itu! Kau ceroboh sekali!” gerutu yoona.
“berapa lama aku pergi?” tanya so eun bingung.
“pergi? Kurasa 20 menit! Kolam nya tak dalam! Tapi kenapa kau mengapung dia air tadi?” jelas yoona.
So eun tersentak kaget mendengar ucapan yoona. So eun ingat ia cukup lama berada di dunia barunya tadi. Tapi?
Wonderland.. Hanya sebuah khayalan di duniaku, namun terasa nyata di dalamnya.
—————————-
Satu bulan berlalu……
Hari hari nya terasa lebih hampa dan sepi, ia sangat merindukan Kim ahjuma dan tentu saja kim bum. Apa lagi sekarang dua sahabatnya sudah pindah keluar kota dan ibunya yang semakin sibuk. Apa so eun benar benar ingin kembali kesana untuk selamanya?
~~~~
Dua ransel besar di gendongnya. Tas besar di tangan kanannya. Ia berjalan menelusuri hutan yang sedikit rindang, hingga berhenti tepat di depan air terjun yang dulu membawa so eun ke dunia yang berbeda.
“selamat tinggal eomma.. Yoona-ya.. So min-ah.. Duniaku.. ” Gumam so eun sembari menutup matanya dan melompat tepat ke tengah kolam air terjun itu.
~~~~~~~~~~~
“hmmm… Aku benar benar merindukanmu so eun-ah..” sesal kim bum yang berbaring di tengah padang rumput. Seperti namaja yang baru saja mengembala.
“andai kau bisa mendengarku saat ini.. Atau berkomunikasi denganmu so eun-ah..” Racau kim bum membayangkan hal yang mustahil terjadi.
“yya! OPPA! CEPAT BANTU ANGKATKAN INI!” teriak seorang yeoja dari sudut jalan setapak. Seketika kim bum bangkit namun apa yang ia lihat? Matanya membulat total.
“Mwo? Aissshh Jinja?” Kim bum mengedip ngedipkan matanya.
“PALLI KIM SANG BUM!” teriakan lebih keras dari yeoja tadi.
“So eun-ah?” balas kim bum yang langsung menghampiri yeoja tadi yang ternyata adalah so eun.
“Mwo? Ini benar Kim so eun? Jinja?” pekik kim bum tak percaya.
“ne. Siapa lagi?! Cepat angkatkan barang barang ini!” perintah so eun.
“apa maksudmu?” kim bum masih bingung.
So eun meletakan semua barangnya dan meletakan kedua tangannya di bahu kim bum.
“inilah pilihanku, memilih duniamu. Kau boleh mengusirku seperti dulu! Tapi ingat! Ada kim ahjuma!” Canda so eun.
“jinja? Aku tau kau merindukanku.” Percaya diri kim bum.
“PD sekali..! Ada satu permintaan dariku..” ucap so eun.
“ne, apa itu?” tanya kim bum penasaran.
“Katakan sesuatu padaku.” pinta so eun.
Kim bum berpikir sebentar dan ia tahu apa maksudnya.
“Nado Saranghae so eun-ah..” ucap kim bum. Ia berucap seakan so eun berkata duluan. So eun terlihat kesal namun mengingat kim bum benar benar mengucapkan kata itu, so eun malah tersenyum.
Chu.. :-*…
So eun mencium namja itu dengan penuh kebahagiaan, kim bum itu tersontak kaget namun menikmatinya. hahah..
Dan akhirnya Kim So Eun dan Pangeran Tampan Kim Sang Bum benar benar hidup bahagia di dunia yang indah.
********End*******
Happy ending guys..!
Gimana chingu? Ceritanya bagus? Garing? Membosankan? Atau jelek?
Kasih Komentarnya ya Chingu..
#Coment please readers